 |
| Ilustrasi penerapan pembelajaran jarak jauh akibat wabah Covid-19 |
Hal itu diungkapkan oleh Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro yang dikutip dari Media Kompas, Minggu (5/7/2020).
Menurutnya, menjelang tahun ajaran baru 2020-2021, sebagian besar anak-anak Indonesia akan menerapkan pembelajaran jarak jauh akibat wabah Covid-19 karena Keselamatan dan kesehatan anak-anak adalah yang paling utama.
Reisa mengatakan untuk menerapkan pembelajaran jarak jauh ada hal yang harus diperhatikan guru dan murid agar proses belajar dan mengajar berjalan dengan baik.
Bagi guru dan murid harus memahami cara pengoperasian alat-alat teknologi yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh. Para guru dapat membagi kelas menjadi kelompok belajar yang kecil dan melakukan diskusi kerja kelompok sehingga proses belajar akan lebih efektif.
Kemudian guru dan murid sepakat mengerjakan tugas kelompok dan menciptakan tantangan atau lomba yang memerlukan kolaborasi.
"Alokasikan waktu untuk murid-murid yang tertinggal atau kurang memahami sesi pembelajaran. Pastikan semua murid sudah hampir sama pemahaman terhadap subjek yang diajarkan," ujarnya.
Lanjut Reisa, pada poin kelima, para guru harus fokus pada subjek pembelajaran agar dapat membantu kemampuan para murid untuk sukses dalam mata pelajaran. Apabila cara mengajar belum maksimal, para guru dapat memodifikasi cara mengajar agar lebih mudah dipahami para murid.
Begitupun sebaliknya dengan murid, bagaimana mengikuti pembelajaran dengan baik meski online dan para guru harus dapat membuat suasana belajar dan mengajar di sesi online menyenangkan bagi para murid.
"Cara membuat sesi online jadi riang gembira serta mudah mentransformasikan pengetahuan adlaah dengan berkreasi dan tentunya dengan bekerja sama," pungkasnya.
BACA JUGA INI