LINTASNEWS.ONLINE, SIDRAP -- Dandim 1420 Sidrap ikut Rapat Koordinasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kabupaten Sidrap, di Kompleks Satuan Kantor Perangkat Daerah (SKPD) di Kelurahan Batu Lappa, Kecamatan Watangpulu, Sidrap, Kamis (28/5/2020).
Dalam rapat Koordinasi ini, Dandim 1420, Sidrap, JP Situmorang mengatakan dalam rapat ini kita tentu bersyukur kita bisa berkumpul dalam membahas penanganan Covid-19 di Wilayah Sidrap.
Selama kurang lebih 2 bulan semenjak dibentuknya Gugus tugas penanganan Covid-19, inilah agenda yang paling besar yaitu berkumpul dengan menghadirkan hampir seluruh yang terlibat ataupun yang terkait dalam penanganan Covid-19 ini.
Tentu kesempatan ini akan kita manfaatkan dengan baik, baik dalam rangka memberikan evaluasi dan tentu nanti bagaimana tindakan kita kedepan.
"Saya sebagai wakil ketua gugus tugas yang selama ini kita tentu sudah bersama-sama memonitor,memantau bagaimana pelaksanaan tugas baik gugus tugas tingkat kabupaten sampai dengan tingkat Laili g absah tingkat kelurahan dan desa," kata JP Situmorang
Selaku Wakil Ketua Gugus Tugas sangat mengepresiasi kinerja dalam menangani Covid-19 tanpa lelah. Melihat dari tingkat desa yang banyak inisatif sangat motivasi membikin posko Covid-19 di tingkat desa dan masih aktif hampir setiap malam. Ini adalah wujud tanggung jawab dan amanah dalam rangka penanganan Covid-19 ini.
Tentu dalam pelaksanaan tugas kita kurang lebih dua bulan, sudah merasakan bagaimana hasil kinerja kita, juga perlu memberikan semacam evaluasi kedepan untuk kita diperbaiki kedepan.
Perlu disampaikan bahwa disamping kita memperbaiki kita juga harus perhatikan Alat Rapid Test. Memang kita akui kurang alat Rapid Test.
"Seandainya alat Rapid Test dalam jumlah yang banyak kita tentu kita akan bisa melaksanakan pelacakan atau menemukan kasus-kasus yang terpapar covid-19," katanya.
Memang sudah ada upaya kesitu, sudah banyak juga dari pengadaan gugus tugas, namun memang harus kita tambah lagi karena selama ini kita belum menyasar tempat-tempat yang ramai seperti Pasar.
Kita melihat didaerah lain ketika dilakukan Rapid Test di pasar pasti ada temuan yang reaktif, inililah yang mungkin kita kedepan kita akan melakukan Rapid Test baik itu pendatang namun harus ada pengadaan dulu.
"Kedepan kita akan menyasar pasar dan pendatang atau keluarga yang pernah kontak erat dengan pasien Covid-19 maupun yang sudah sembuh," ucap JP Situmorang.
Lanjut Dandim, Terkait dengan efektivitas pos perbatasan, meskipun saat tidak pernah ikut sampai pagi namun bisa merasakan betapa lelahnya teman kita diperbatasan mereka 24 jam disana.
Mereka dihadapkan dengan begitu sangat lelah untuk menjaga 1x24 pasti ada keterbatasan tugasnya. Tentu kita akan evakuasi karena kita melihat bagaimana mobil lewat disemprot tidak efektif, namun orang turun dari mobil lalu diukur suhu itu baru efektif inilah yang mungkin harus dievaluasi apakah dipertahankan atau mungkin pola yang harus diperbaiki.
Saya melihat belakangan ini apakah tanda masyarakat sudah mulai jenuh, sehingga himbauan pemerintah sudah tidak indahkan, dimana pada malam lebaran banyak warga kita sudah tidak menggunakan masker, inilah yang perlu kita perkuat dengan menghimbau kepada masyarakat untuk terus bermasker.
"Salah satu upaya paling efektif untuk memutus adalah menggunakan masker, saya juga sampaikan ke anggota saya bahwa Corona ini belum berakhir, bukan berati kita menganggap aman Krn tdk ada kasus," katanya
Untuk kegiatan kedepan mudah-mudahan tidak ditemukan kasus positif, namun apabila ada, baiknya kita kirim semuanya ke Makassar agar terpusat disana, dan ini memang sudah lama disampaikan dan sangat efektif apabila ditempatkan disana, karena dengan hati yang senang diperlakukan dengan baik maka dapat mempercepat penyembuhan mereka.
Tentang penyemprotan ini sudah sangat jarang memang, mungkin ada kejenuhan kalau kita evaluasi kalau mengikut pola lama disitu ada sifatnya tidak efektif dengan menyemprotkan pagar dan sebagainya, namun apabila kita memberikan sendiri langsung penghuni rumah mereka lebih tahu mana yang akan diseprotkan dan yang paling penting dalam rumah termasuk didalam pasar.
Terkait penyaluran Bansos sejauh ini yang kami pantau belum ada kendala kalau kita dengar dan melihat daerah lain sering terjadi, bahkan ada sampai pembacokan gara-gara tidak menerima BLT.
Ini perlu kita waspadai di daerah, mudah-mudahan tidak ada terjadi di daerah kita ini, kalau memang tidak ada masyarakat kita yg protes terkait dana Bansos berarti penyalurannya sudah baik dan ini.
Sekarang ini kita akan menghadapi pola new normal diterapkan maka seluruh pihak harus siap dengan pola tersebut dan ini sudah diberlakukan di 4 Provinsi diwilayah Indonesia
Pola ini bukan berarti diberi kebebasan, tapi tetap ada pembatasan-pembatasan. Masyarakat harus diawasi agar disiplin melaksanakan protokol kesehatan.