Ini Pesan Ibu Muda di Jeneponto sebelum Gantung Diri



LINTASNEWS.ONLINE, JENEPONTO -- Penyebab pasti kematian M (20), warga lingkungan Panaikang, Kabupaten Jeneponto, belum terungkap. M ditemukan meninggal gantung diri. 
Pelaksana tugas Humas Polres Jeneponto AKP Syahrul mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mendalami motif bunuh diri M menggunakan jilbab. 


"Belum diketahui motifnya sampai sekarang. Polisi masih mendalami. Karena terkendala situasi, masih kedukaan, masih sulit mendapat informasi. Apalagi suaminya sering menangis, sebelum pemakaman. Tidur terus dekat mayat istrinya," ujarnya, Rabu (4/2/2020).

Dia bilang, dari pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi. Dan mengikhlaskan kepergian M.


"Jenazah M sudah dimakamkan. Keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi. Dan mengikhlaskan kepergiannya," sebutnya.

Kepala Lingkungan Bungunba'do, Kelurahan Panaikang, Muh Basir mengatakan, sesudah korban dimakamkan. keluarganya menemukan surat tiga lembar yang berisi sebuah pesan.

Ia menjelaskan, surat tiga lembar itu, ditemukan dalam lemari, sesudah dilakukan pemakaman. Tak hanya itu kata dia, juga terdapat percakapan melalui WhatsApp dengan suami M. 



"Besoknya begitu sesudah dikubur ditemukan di lemarinya sempat menulis kata kata, saya tidak hafal. Tapi isi suratnya hari pertama, kedua, dan ketiga ada semua sama saya. Surat dan percapakannya di WAnya," ungkap Basri, Rabu (4/2/2020).

M bunuh diri Senin 3 Februari 2020. M seorang Ibu Rumah Tangga. Ia tewas gantung diri, setelah video call dengan suaminya, R (20).

Lebih baru Lebih lama